Anak adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa kepada
setiap pasangan suami isteri yang dikehendakiNya. Tidak semua pasangan suami
istri mendapat kesempatan merawat seorang anak. Untuk itu pasangan suami isteri
yang ditakdirkan untuk menerima titipan amanah seorang anak patut bersyukur
karenanya. Caranya dengan merawat, memberikan yang terbaik untuk anak, memenuhi
segala kebutuhan anak dan mendidiknya dengan pola asuh yang tepat.
Berbicara tentang mendidik anak dengan pola asuh yang
tepat, selama ini kita mengenal berbagai tipe pola asuh. Ada yang hanya
mengandalkan komunikasi satu arah dari orangtua saja, dan ada yang memakai pola
komunikasi dua arah dari orangtua dan anak. Namun dari berbagai tipe pola asuh
yang ada, dalam agama Islam kita juga mengenal tipe pola asuh anak yang telah
diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Nah, pertanyaannya tahapan apa saja yang ada pada tipe
pola asuh yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.? Apa yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw. dalam
mendidik anak? Dan sudahkah kita sebagai orangtua melakukannya?
Tahapan dalam pola didik anak menurut ajaran Rasulullah
Saw. dimulai dari anak usia 0 sampai dengan 7 tahun yang disebut tahapan
dimanjakan. Dalam tahap ini anak harus diberikan kasih sayang sebesar-besarnya
dengan adil tanpa membedakan. Jika melakukan kesalahan, anak diberi nasihat
dengan cara yang halus tanpa kekerasan. Sehingga anak akan merasa dekat dengan
orangtua.
Tahapan kedua dinamakan disebut tahapan didisiplinkan
yang dimulai dari anak usia 8 sampai dengan 14 tahun. Dalam tahap ini anak
sudah mengerti tentang benar salahnya dan baik buruknya sesuatu hal. Sehingga
anak sudah bisa diajarkan tentang sholat, membaca Al-Quran. Dan jika tidak
melakukannya orangtua bisa mendisiplinkan anak namun hendaknya dilakukan dengan
cara yang baik.
Tahapan ketiga disebut tahapan dijadikan teman.
Mengapa? Karena tahapan ini berlangsung pada saat anak berusia 15 sampai dengan
21 tahun. Dalam tahapan ini anak mulai berpikir dewasa dan mulai berinteraksi
dengan banyak orang di luar keluarganya. Untuk itu orangtua hendaknya dapat
menjadi teman yang nyaman dan menyenangkan bagi anak agar perhatian anak tidak
beralih ke orang lain selain orangtuanya.
Tahapan keempat disebut tahapan dibebaskan. Tahapan
yang dilalui anak yang berusia diatas 21 tahun. Dalam tahapan ini orangtua
memberi kebebasan kepada anak untuk memutuskan sendiri apa yang diinginkannya.
Tentunya dengan tetap melakukan pengawasan berupa pemberian saran, nasihat, serta doa agar anak
selalu berada di jalan yang benar.
Melihat pesatnya perkembangan teknologi saat ini
dengan segala pengaruh negatifnya, maka orangtua hendaknya bijak dalam
menerapkan pola asuh terhadap anak. Dan sebaik-baiknya tipe pola asuh anak,
orangtua harus yakin dan percaya bahwa tipe pola asuh anak menurut tuntunan
Rasulullah Saw.
adalah tipe pola asuh anak yang terbaik. Sekarang, setelah Anda mendapatkan ilmu
tentang tipe pola asuh anak menurut Rasulullah Saw. ini, siapkah Anda
melakukannya?