Selasa, 17 Mei 2016

Anak dan Masa Depannya



Anak adalah titipan amanah dari Sang Maha Kuasa kepada orangtua yang  harus dijaga sebaik-baiknya. Orangtua mempunyai kewajiban memberikan yang terbaik untuk anak-anak dalam hal kesehatan, kesejahteraan, kebahagiaan termasuk dalam hal masa depannya.

Berbicara tentang masa depan, setiap orangtua pasti menginginkan si anak dapat meraih cita-citanya setinggi mungkin. Bahkan berharap si anak dapat melebihi keadaan orangtuanya saat ini. Dengan tingginya harapan itu, orangtua melakukan banyak hal agar si anak bisa mendapatkan masa depan yang baik.

Dimulai dengan memilih sekolah terbaik yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit. Juga mendaftarkan ke berbagai lembaga seni atau olahraga untuk menyalurkan bakat anak. Dan tak lupa mengikutsertakan anak-anak ke berbagai les privat seperti les bahasa asing, matematika, dan lain-lain.

Namun dengan tingginya harapan orangtua terhadap anak-anaknya yang kerap kali terjadi orangtua sering memaksakan kehendaknya kepada anak. Padahal di satu sisi bisa jadi si anak tidak menyukai apa yang orangtua kehendaki.

Sebagai contoh ketika orangtua menginginkan anak pada saat dewasa nanti menjadi seorang dokter sedangkan di sisi lain anak ingin sekali menjadi guru, maka anak akan menjalani masa-masa sekolah dengan perasaan terpaksa. Merasa tidak nyaman dengan pilihan orangtua. Hal ini bisa berakibat anak menjadi stres, nilai sekolah semakin menurun, tidak bersemangat  menuntut ilmu dan lain-lain.

Begitupun yang terjadi dengan penyaluran bakat anak. Orangtua dan anak sering berbeda pendapat. Orangtua menginginkan anak menguasai musik, namun si anak ingin menyalurkan bakat menari. Dalam hal mencapai tujuan agar si anak menjadi bintang kelas, orangtua seringkali memaksa anak untuk mengikuti berbagai les privat. Padahal terkadang anak merasa nyaman jika ia belajar sendiri.

Jadi bagaimana sebaiknya?

Para orangtua hendaknya tidak memaksakan keinginannya pada anak. Biarkanlah anak mempunyai pilihan hidup dan cita-cita sendiri. Karena jika orangtua tetap memaksakan kehendak, maka berakibat anak akan menjadi marah, kecewa, sedih. Bahkan bisa berpikir untuk tidak lagi peduli terhadap masa depannya.

Orangtua sebaiknya mengarahkan, memberikan perhatian, arahan, dan bimbingan mana yang terbaik untuk anak. Biarkan anak memutuskan sendiri apa yang menjadi keinginannya. Berikan fasilitas yang mendukung tercapainya cita-citanya. Dengan begitu anak akan menjadi semakin bersemangat merencanakan masa depannya.

Selain itu orangtua harus belajar  percaya pada anak, berhenti menyalahkan anak, selalu bersabar, mengajarkan keterampilan pada anak, mendisiplinkan anak, belajar konsisten terhadap apa yang sudah dikatakan, berani bicara jujur serta belajar cepat memberi respon. Dengan orangtua belajar tentang hal-hal tersebut dan kemudian anak melihatnya maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab  sebagai langkah awal menentukan masa depannya.

Masa depan anak adalah tanggung jawab orangtua. Biarkan anak-anak memutuskan sendiri apa yang menjadi keinginan dan cita-citanya. Tugas orangtua adalah mengarahkan dan membimbing apa yang menjadi keinginan anak selama itu adalah yang terbaik bagi masa depan anak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar