Anak adalah titipan amanah dari Sang Maha Kuasa kepada
orangtua yang harus dijaga
sebaik-baiknya. Orangtua mempunyai kewajiban memberikan yang terbaik untuk
anak-anak dalam hal kesehatan, kesejahteraan, kebahagiaan termasuk dalam hal
masa depannya.
Berbicara tentang masa depan, setiap orangtua pasti
menginginkan si anak dapat meraih cita-citanya setinggi mungkin. Bahkan
berharap si anak dapat melebihi keadaan orangtuanya saat ini. Dengan tingginya
harapan itu, orangtua melakukan banyak hal agar si anak bisa mendapatkan masa
depan yang baik.
Dimulai dengan memilih sekolah terbaik yang tentu saja
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Juga mendaftarkan ke berbagai lembaga seni
atau olahraga untuk menyalurkan bakat anak. Dan tak lupa mengikutsertakan
anak-anak ke berbagai les privat seperti les bahasa asing, matematika, dan lain-lain.
Namun dengan tingginya harapan orangtua terhadap
anak-anaknya yang kerap kali terjadi orangtua sering memaksakan kehendaknya
kepada anak. Padahal di satu sisi bisa jadi si anak tidak menyukai apa yang
orangtua kehendaki.
Sebagai contoh ketika orangtua menginginkan anak pada
saat dewasa nanti menjadi seorang dokter sedangkan di sisi lain anak ingin
sekali menjadi guru, maka anak akan menjalani masa-masa sekolah dengan perasaan
terpaksa. Merasa tidak nyaman dengan pilihan orangtua. Hal ini bisa berakibat
anak menjadi stres, nilai sekolah semakin menurun, tidak bersemangat menuntut ilmu dan lain-lain.
Begitupun yang terjadi dengan penyaluran bakat anak.
Orangtua dan anak sering berbeda pendapat. Orangtua menginginkan anak menguasai
musik, namun si anak ingin menyalurkan bakat menari. Dalam hal mencapai tujuan
agar si anak menjadi bintang kelas, orangtua seringkali memaksa anak untuk
mengikuti berbagai les privat. Padahal terkadang anak merasa nyaman jika ia
belajar sendiri.
Jadi bagaimana sebaiknya?
Para orangtua hendaknya tidak memaksakan keinginannya
pada anak. Biarkanlah anak mempunyai pilihan hidup dan cita-cita sendiri.
Karena jika orangtua tetap memaksakan kehendak, maka berakibat anak akan
menjadi marah, kecewa, sedih. Bahkan bisa berpikir untuk tidak lagi peduli
terhadap masa depannya.
Orangtua sebaiknya mengarahkan, memberikan perhatian,
arahan, dan
bimbingan mana yang terbaik untuk anak. Biarkan anak memutuskan sendiri apa
yang menjadi keinginannya. Berikan fasilitas yang mendukung tercapainya
cita-citanya. Dengan begitu anak akan menjadi semakin bersemangat merencanakan
masa depannya.
Selain itu orangtua harus belajar percaya pada anak, berhenti menyalahkan anak,
selalu bersabar, mengajarkan keterampilan pada anak, mendisiplinkan
anak, belajar konsisten terhadap apa yang sudah dikatakan, berani bicara jujur
serta belajar cepat memberi respon. Dengan orangtua belajar tentang hal-hal
tersebut dan kemudian anak melihatnya maka anak akan tumbuh menjadi pribadi
yang mandiri dan bertanggung jawab
sebagai langkah awal menentukan masa depannya.
Masa depan anak adalah tanggung jawab orangtua.
Biarkan anak-anak memutuskan sendiri apa yang menjadi keinginan dan
cita-citanya. Tugas orangtua adalah mengarahkan dan membimbing apa yang menjadi
keinginan anak selama itu adalah yang terbaik bagi masa depan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar