Inilah curatan hati Ibu Vivi pada saya.
"Anak saya itu nakal sekali,bu. Bandel dan susah
diatur. Juga susah diberitahu. Selalu bikin rumah berantakan, kadang adiknya
dipukul. Eh sekarang bertambah lagi kenakalannya. Sekarang suka mengumpat
dengan kata-kata kotor. Kalau diberitahu sering melawan. Aduh, saya sampai
pusing dibuatnya. Saya sudah tidak tahu lagi apa yang harus saya perbuat dan
apa yang harus saya katakan untuk menasihatinya."
Curahan hati Ibu Vivi di atas, pasti juga dialami oleh
orangtua yang lain. Hmm, anak nakal. Benarkah ada anak yang terlahir sebagai
anak nakal? Sebenarnya ketika anak menjadi nakal apakah itu mutlak salah
mereka? Ataukah justru ada peran Anda sebagai orangtua dibalik kenakalan si
anak? Yuk, kita ulas bersama.
Ketika anak masih bayi sampai dengan berumur lima
tahun, Anda lebih cenderung memanjakan si anak dan menuruti seluruh keinginan
anak. Misalnya ketika si anak meminta mainan yang sebenarnya ia sudah miliki di
rumah, pada saat Anda tidak mengabulkan keinginannya, si anak pasti menangis
dan berteriak sampai keinginannya terkabul. Dan karena tidak tega akhirnya Anda
mengalah dan menuruti keinginan si anak. Respon seperti ini bisa menjadi pemicu
kenakalan si anak. Ketika si anak bertambah dewasa ia akan dengan mudah “meneror” Anda agar
keinginannya terpenuhi.
Pada saat orangtua bertengkar, terkadang tanpa
disadari pertengkaran itu terjadi tepat di hadapan si anak. Padahal pelajaran
pertama yang didapat oleh si anak adalah ketika ia melihat semua kejadian yang
terjadi di sekitarnya. Hal itu juga bisa menjadi sebab si anak menjadi pribadi
yang keras.
Ketika anak melakukan hal yang seharusnya tidak boleh
mereka lakukan atau pada saat mereka berbicara kotor, Anda seringkali
mendiamkan, tidak menegur, tidak menasihati
bahkan menganggap lucu apa yang anak lakukan. Hal ini menyebabkan si anak memiliki pola
pikir kalau apa yang mereka lakukan benar adanya.
Lantas bagaimana sebaiknya menghadapi anak yang nakal
dan sulit diatur? Yang pertama diterapkan adalah ketentuan yang tegas pada anak. Jika si anak melanggar
ketentuan yang telah ditetapkan, Anda bisa memberikan sanksi tegas untuk si
anak. Kemudian beri tanggung jawab pada anak sesuai usia. Misalnya memberi
tanggung jawab merawat sendiri barang-barang miliknya. Dan yang terpenting Anda
lebih banyak meluangkan waktu untuk si anak. Karena terkadang kenakalan si anak
bersumber dari keinginan si anak menarik perhatian orangtuanya agar selalu
memperhatikannya.
Setiap anak terlahir ke dunia sebagai anak yang baik.
Tidak ada anak yang lahir ke dunia ini sebagai anak nakal. Jika pun ada,
maka justru orangtualah
yang berperan dibalik kenakalan anak. Namun itulah tantangan terindah bagi
orangtua. Tantangan mendidik dan membimbing si anak menjadi anak yang baik,
penurut, dan
berbakti. Jadi, siapkah Anda untuk menikmati tantangan terindah ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar