Selasa, 17 Mei 2016

Adakah Anak Nakal?



Inilah curatan hati Ibu Vivi pada saya.
"Anak saya itu nakal sekali,bu. Bandel dan susah diatur. Juga susah diberitahu. Selalu bikin rumah berantakan, kadang adiknya dipukul. Eh sekarang bertambah lagi kenakalannya. Sekarang suka mengumpat dengan kata-kata kotor. Kalau diberitahu sering melawan. Aduh, saya sampai pusing dibuatnya. Saya sudah tidak tahu lagi apa yang harus saya perbuat dan apa yang harus saya katakan untuk menasihatinya."

Curahan hati Ibu Vivi di atas, pasti juga dialami oleh orangtua yang lain. Hmm, anak nakal. Benarkah ada anak yang terlahir sebagai anak nakal? Sebenarnya ketika anak menjadi nakal apakah itu mutlak salah mereka? Ataukah justru ada peran Anda sebagai orangtua dibalik kenakalan si anak? Yuk, kita ulas bersama.

Ketika anak masih bayi sampai dengan berumur lima tahun, Anda lebih cenderung memanjakan si anak dan menuruti seluruh keinginan anak. Misalnya ketika si anak meminta mainan yang sebenarnya ia sudah miliki di rumah, pada saat Anda tidak mengabulkan keinginannya, si anak pasti menangis dan berteriak sampai keinginannya terkabul. Dan karena tidak tega akhirnya Anda mengalah dan menuruti keinginan si anak. Respon seperti ini bisa menjadi pemicu kenakalan si anak. Ketika si anak bertambah dewasa ia akan dengan mudah meneror Anda agar keinginannya terpenuhi.

Pada saat orangtua bertengkar, terkadang tanpa disadari pertengkaran itu terjadi tepat di hadapan si anak. Padahal pelajaran pertama yang didapat oleh si anak adalah ketika ia melihat semua kejadian yang terjadi di sekitarnya. Hal itu juga bisa menjadi sebab si anak menjadi pribadi yang keras.



Ketika anak melakukan hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan atau pada saat mereka berbicara kotor, Anda seringkali mendiamkan, tidak menegur, tidak menasihati  bahkan menganggap lucu apa yang anak lakukan. Hal ini menyebabkan si anak memiliki pola pikir kalau apa yang mereka lakukan benar adanya.

Lantas bagaimana sebaiknya menghadapi anak yang nakal dan sulit diatur? Yang pertama diterapkan adalah ketentuan yang tegas pada anak. Jika si anak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, Anda bisa memberikan sanksi tegas untuk si anak. Kemudian beri tanggung jawab pada anak sesuai usia. Misalnya memberi tanggung jawab merawat sendiri barang-barang miliknya. Dan yang terpenting Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk si anak. Karena terkadang kenakalan si anak bersumber dari keinginan si anak menarik perhatian orangtuanya agar selalu memperhatikannya.

Setiap anak terlahir ke dunia sebagai anak yang baik. Tidak ada anak yang lahir ke dunia ini sebagai anak nakal. Jika pun ada, maka justru orangtualah yang berperan dibalik kenakalan anak. Namun itulah tantangan terindah bagi orangtua. Tantangan mendidik dan membimbing si anak menjadi anak yang baik, penurut, dan berbakti. Jadi, siapkah Anda untuk menikmati tantangan terindah ini?









Tidak ada komentar:

Posting Komentar