Anak nakal semata-mata bukan salah mereka. Terkadang sebagai
orang tua justru kita ikut berperan dalam membentuk karakternya sebagai anak
nakal.
Pernah mendengar seorang ibu atau ayah berteriak pada
anaknya dengan ungkapan "adik sekarang kok jadi anak nakal ya?" atau
"ayo, jangan jadi anak nakal" dan lain-lain. Yang terkadang
disebabkan oleh hal sepele seperti anak yang bertingkah aktif karena ingin
menarik perhatian orang tuanya.
Sebetulnya anak berperilaku nakal mutlak bukan kesalahan
mereka. Namun mengapa mereka akhirnya menjadi anak yang nakal? Berikut beberapa
sebab diantaranya.
1.
Pemberian label yang buruk
Jika seorang anak sudah terlanjur
diberikan label oleh orang tuanya sebagai anak nakal, maka dalam pikiran dan
hatinya akan tertanam keyakinan kalau ia memang seorang anak yang nakal.
Sehingga jika seorang anak melakukan suatu kenakalan yang harus diperbaiki
adalah perilaku nakalnya. Bukan memberi label dan mencapnya sebagai anak nakal.
2.
Tidak ada yang memberitahu si anak tentang akibat
kenakalannya. Seperti ketika anak berlari-lari dan naik ke atas meja atau pada
saat anak bermain bola dalam rumah yang berpotensi membuat rumah menjadi
berantakan. Selama ini jika hal tersebut terjadi ungkapan yang keluar dari
mulut orang tua adalah "adik jangan nakal" atau " adik sekarang
kok nakal ya?". Seharusnya si anak diajak duduk bersama diberi pengertian
jika berlari-lari dalam rumah atau naik-naik ke atas meja akibatnya bisa
terjatuh. Kalau main bola dalam rumah bisa memecahkan kaca jendela dan
ungkapan-ungkapan lain yang bersifat memberi pengetahuan pada si anak.
Anak nakal semata-mata bukan salah mereka. Terkadang
sebagai orang tua justru kita ikut berperan dalam membentuk karakternya sebagai
anak nakal. Yuk, para orang tua mulai saat ini ucapkanlah yang baik-baik kepada
anak. Hal itu akan semakin membuatnya percaya kalau ia bukanlah terlahir
sebagai anak nakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar